Di zaman keemasan Islam di Era Bani Umayyah II di Cordoba
(Qurtubah), Bani Abbasiyah di Baghdad dan Bani Fathimiyyah di Mesir madrasah
adalah lembaga pendidikan Islam yang sangat dihormati dan disegani. Pada zaman
itu makna madrasah identik dengan makna universitas/sekolah tinggi saat ini.
Madrasah yang sangat terkenal saat itu adalah Madrasah Al-Azhar di Kairo,
Madrasah Nizhamiyah di Baghdad, dan Madrasah Qurtubah di Cordoba (Spanyol).
Berbeda dengan yang terjadi di Indonesia sekarang ini.
Istilah madrasah justru digunakan untuk studi tingkat dasar (ibtidaiyah),
menengah (tsanawiyah) dan tinggi (‘aliyah). Sedang untuk studi agama yang lebih
tinggi menggunakan istilah Sekloah Tinggi Agama Islam, Institut Agama Islam
Negeri atau Universitas Islam Negeri.
Istilah yang dikemukakan belakangan ini sebenarnya istilah
dari barat yang mengubah kosakata dari bahasa Arab dengan mengganti ke bahasa
latin, namun sistem kurikulum, sistem ujian dan upacara wisudanya tetap meniru
sistem pendidikan Islam. Misalnya pemakaian toga pada upacara wisuda. Toga
berasal dari bahasa latin, pengganti istilah Jubah. Warna hitam sebenarnya sebagai warna qiswah Ka’bah.
Secara internasional, tudung kepala toga masih tetap
berbentuk segi empat, lambing bentuk ka’bah. Kecuali di Indonesia berubah
menjadi segi lima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar